Senin, 15 Agustus 2016

Asmaul Husna

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Beberapa hari yang lalu saya telah memposting tentang asmaul husna yaitu Al-Mu'min (Yang Maha Melindungi atau Terpercaya) , dan sekarang saya akan memposting tentang asmaul husna lagi yaitu AL-Karim. 

Secara bahasa, al-karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-karim diartikan bahwa allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugrah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. Hal tersebut sesuai dengan firmanya :
Q.S al-infitar : 6
يَا أَيُّهَا الإنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ 
Artinya : “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah?


Al Karim ialah Dzat yang banyak memberi dan berbuat baik tanpa diminta. Berbeda dengan As-Sakhiy (dermawan) yang suka memberi karena diminta. Atas dasar inilah, Allah memberikan nama-Nya dengan Al-Karim, bukan As-Sakhiy. Ada pendapat lain mengatakan, bahwa Al-Karim artinya ialah jika mampu membalas, ia justru memaafkan; jika berjanji, ia menepati; dan jika memberi, ia melebihi apa yang diharapkan, tidak peduli berapa banyak ia memberi dan kepada siapa ia memberi. Jika timbul kebutuhan kepada selainnya, ia tidak rela. Dia tidak menyia-nyiakan orang yang berlindung atau menyerahkan diri kepadanya, dan dicukupkannya orang itu dari perantara dan pembela lain. Tidak ada yang memiliki sifat-sifat ini selain Allah SWT. Nama ini memberi pengertian istimewa tentang Allah SWT Al-Karim bermaksud:

  1. Allah SWT Maha Pemurah.
  2. Allah SWT memberi tanpa diminta.
  3. Allah SWT memberi sebelum diminta.
  4. Allah SWT memberi apabila diminta.
  5. Allah SWT memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan, cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan harapan mereka.
  6. Allah SWT memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh para hamba-Nya.
  7. Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya. Tidak dikira berapa banyak diberi-Nya dan kepada siapa Dia memberi.
  8. Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah SWT memberi dengan bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai dan paling bermanafaat kepada si hamba yang menerimanya.
Dengan memahami makna nama Allah Al-Kariim akan menumbuhkan sifat-sifat yang mulia dalam diri seorang muslim, di antaranya :
  1. Menanamkan sifat mulia dalam diri seorang muslim, karena Allah Mahamulia mencintai orang yang bersifat mulia.
  2. Menanamkan sifat pemurah dalam diri seorang muslim, karena di antara makna Al Kariim Maha Pemurah“. Tentu Allah amat mencintai orang yang bersifat pemurah. Dan Allah membeci orang yang bersifat kikir.
  3. Menumbuhkan rasa cinta yang dalam diri seorang muslim kepada Allah, karena Allah bersifat Maha Pemurah. Allah memberi nikmat tanpa batas kepadanya meskipun tanpa diminta.
  4. Wajibnya memuliakan kitab Allah yaitu Al-Qur’anul Karim. Karena, Al-Quran adalah Kalam Allah yang mulia. Yang diturunkan melalui perantara malaikat yang mulia kepada Rasul yang mulia.
  5. Wajibnya memuliakan malaikat-malaikat Allah, di antaranya malaikat jibril, barang siapa yang membencinya, maka ia adalah musuh Allah.
  6. Wajibnya mencintai para rasul Allah, barang siapa yang membenci salah seorang di antara mereka, maka ia adalah musuh Allah.
  7. Menumbuhkan sifat suka memuliakan tetangga dan tamu.
  8. Menumbuhkan sifat suka pemaaf, karena Allah menyukai sifat pemaaf.
  9. Mendorong kita untuk selalu berdoa kepada Allah, karena Allah Maha Pemurah terhadap hambanya.
  10. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Pada kesempatan yang baik ini saya ingin memposting materi nih,, materi tentang asmaul husna yaitu Al-Mukmin. Karna kemarin saya telah memposting contoh cerita islami yaitu Kisah Nabi Isa dan Ibu Maryam , maka sekarang saya akan memposting yang tentang islami juga yaitu asmaul husna Al-Mukmin..

    Al-mu'min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Allah SWT al-mu'min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluknya, terutama manusia. Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat dengan Allah, rajin membaca Al - Qur'an, rajin sholat, dan lain - lain. Ketidak nyamanan bukan hanya akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan lain - lain. Ada orang yang merasa tidak aman walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa, tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau. Allah adalah al-mu’min yang muthlaq, karena hanya kepada-Nyalah keamanan dapat diraih dan Dia adalah pencipta keamanan, baik didunia maupun di akhirat. Allah juga Maha tepercayadalam  menepati janji-Nya.


    Allah SWT bernama Al-Mu’min yang artinya Yang Maha Memberikan Keamanan atau Yang maha Terpercaya karena dalam mencantumkan wa’dun/janji-janjinya pasti tidak mungkin diingkari, pasti ditepati.

    DALIL NAQLI : Al-An'am ayat 82

    الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

    Artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

    DALIL AQLI :
    Dalam hidup ini kita pasti menginginkan rasa aman dari bencana alam ataupun dari kejahatan manusia yang ada di dunia ini, dimana lagi kita meminta kecuali kepada Allah atau Allah SWT pasti memiliki sifat maha terpercaya tidak mungkin Allah SWT bersifat khianat.

    PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI :
    Kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu berusaha menjadi orang yang dipercaya dengan selalu bersifat jujur, tidak berdusta, selalu menjaga amanah, tidak berkhianat. Selain itu kita kita berusaha untuk memberikan rasa aman, membina kehidupan yang tenang dengan tidak membuat onar, perkelahian, pertengkaran, tawuran, dan segala bentuk perbuatan yang meresahkan masyarakat. ini merupakan pengaplikasian dari sifat Allah Al-Mu’min.
  11. Assalamu'alaikum Wr. Wb
    Selamat pagi agan-agan semua. Beberapa waktu lalu saya telah memposting sedikit materi tentang asmaul husna yaitu Al Karim (Maha Mulia). Dan sekarang saya akan memposting lagi tentang asmaul husna yaitu Al-Wakil..


        
    Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.

    Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 62 :

    اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ

    Artinya : “Allah SWT pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.”

    Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah SWT. Menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT melahirkan sikap Tawakal. Tawakal bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Ketawakkalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat. Orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkanya. Rosululloh SAW bersabda “Ikatlah untamu dan bertawakkalah kepada Allah SWT.”

    Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah doa yang aktih dan harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am ayat 102 :

     ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لا إِلَهَ إِلا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ 

    Artinya : “(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah SWT Tuhan kamu; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.”

    Contoh perilaku yang dapat diteladani dari Sifat Al-Wakiil adalah kita harus berusaha keras dalam mengerjakan sesuatu. Setelah itu kita tawakal (menyerahkan hasilnya kepada Allah). Niscaya Allah akan memberikan hasil yang baik.

    Manfaat jika kita meneladani Asmaul Husna Al-Wakil ialah :
    1. Kita menjadi takut untuk melakukan perbuatan buruk.
    2. Kita menjadi orang yang selalu ingin berbuat baik.
    3. Dan kita selalu ingin beribadah kepada allah swt



    4. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
      Selamat mallam agan-agan semua, langsung saja. kemarin saya telah memposting tentang Pengertian Al-Wakil (Menjadikan Pribadi yang Bertawakkal) , dan sekarang saya akan memposting Pengertian Al-Matin (Maha Kukuh).

      Makna “al-Matîin” adalah Yang Maha sangat kuat. Dia Maha Mampu memberlakukan perintah dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa ada satupun yang mampu menghalangi). Dia mampu memuliakan siapapun yang dikehendaki-Nya dan mampu menjadikan hina siapapun yang dikehendaki-Nya. Allâh Azza wa Jalla mampu menolong siapa yang dikehendaki-Nya serta tidak menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Allah SWT adalah Maha sempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifatnya. Oleh karena itu, sifat Al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya. Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT yang memiliki rahmat dan adzab terbukti ketika Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba-hambanya. Kekuatan dan kekukuhanya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya. Jadi karena kekukuhanya, Allah SWT tidak terkalahkan dan tidak tergoyahkan. Siapakah yang paling kuat dan kukuh selain Allah SWT? Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menundukan Allah SWT meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerjasama. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 58 :

      إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

      Artinya : “Sungguh Allah SWT, dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.”

      Dengan demikian, hamba Al-Matin adalah hamba yang dikaruniai dan diberikan oleh Allah mengetahui rahasia sifat kekuatan dan kekukuhan Allah yang meliputi segala kekuatan. Hal tersebut membuatnya berpegang teguh pada tali agamanya. Dan tidak ada sesuatupun yang dapat membuatnya berpaling. Tidak ada kesuliatan yang melelahkannya, dan tidak ada yang dapat memisahkannya dari Yang Maha Benar. Dan, dalam membela kebenaran tidak ada seorangpun yang dapat mengancam atau membuatnya diam. Seorang hamba yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah akan membuatnya menjadi manusia yang tawakal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah.  Hanya Allah yang maha menilai.  Oleh karena itu, Allah melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya, karena hanya Allah yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba. Allah juga menganjurkan manusia bersabar, karena Allah Maha tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

      Akhlak kita terhadap sifat Al-Matin adalah :
      1. Beristiqamah (meneguhkan pendirian).
      2. Beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan.
      3. Terus berusaha dan tidak putus asa, serta bekerjasama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat.
      4. kuat pendirian dan keteguhan hati, tidak mudah diberikan tipu daya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar